TopManado–Setly Kohdong dari Asosiasi Petani Cengkih meminta kepada pemerintah menghentikan import cengkih yang berdampak harga cengkih petani lokal anjlok.
“Petani resah, minta pemerintah cabut regulasi impor, juga cukai rokok naik penyebab harga cengkih anjlok. Jika aspirasi tak digubris petani akan demo besar-besaran minggu depan,” jelas Kohdong didampingi Ketua HPC Boy Tangkau.
Lanjut Kohdong, besar harapan petani agar DPRD memperjuangkan harga cengkih bisa kembali normal berada diatas Rp100.000 per kilogram.
“Jika harga cengkih terus anjlok dan DPRD tak sanggup memperjuangkan kepentingan petani maka kami usulkan sebutan gedung cengkih untuk DPRD Sulut diganti saja,” kata Kohdong.
Menjawab keresahan petani akibat harga cengkih terus turun, Himpunan Petani Cengkih (HPC) dan Asosiasi Petani Cengkih Indonesia (APSI) mendatangi kantor DPRD Sulut diterima Ketua DPRD Andrei Angouw dan Wakil Ketua Stefanus Vreeke Runtu dan Wenny Lumentut, Rabu (7/9/2016) siang.
Diketahui, harga cengkih kering awalnya dihargai hingga Rp102.000/kilogram tapi saat ini telah menyentuh harga Rp84.000 per kilogram. Menariknya, harga emas coklat ini mulai anjlok ketika memasuki bulan Agustus bertepatan para petani cengkih persiapkan diri menyabut hari kemerdekaan RI. (tim)