Stella Runtuwene: Kadis PUPR Harus Lebih Memperhatikan Ruas Jalan Kalait-Mopolo

TOPMANADO.COM- Pembangunan ruas jalan Kalait-Mopolo (Minahasa Selatan) dengan anggaran APBD tahun 2019 yang berkisar Rp 8,5 miliar lebih, hingga saat ini belum juga terealisasikan. Anggaran tersebut diduga dialihkan untuk pembangunan ruas jalan Kalait-Lobu (Minahasa Tenggara).

Menanggapi persoalan tersebut, Wakil Ketua Komisi III DPRD Sulut Stella Runtuwene saat ditemui awak media diruang kerjanya pun angkat bicara.

Menurutnya, pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (PUPR) Daerah Provinsi Sulawesi Utara terlebih khusus buat Kepala Dinas (Kadis) yang baru agar lebih memperhatikan terkait pesoalan jalan tersebut.

“Harapan untuk Kadis baru, semoga lebih memperhatikan. Karena yang kemarin-kemarin, bukan berarti Kadis yang lama tidak baik. Saya terus terang, berharap saja untuk di Kadis yang baru ini, untuk lebih memperhatikan,” ujar Legislator Sulut Dapil Minsel-Mitra ini, Senin (20/01).

Baca juga:   Naik Sepeda dan Diantar Ribuan Pendukung, AA-RS Resmi Mendaftar di KPU Manado

Dikatakan Srikandi NasDem ini, ketika Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III dengan Dinas PUPR Daerah Provinsi Sulut beberapa hari lalu, dirinya sempat menanyakan ke Kadis, ada anggaran untuk ruas jalan Ratahan-Minsel dengan anggaran Rp 3 miliar lebih, titik nolnya dari mana dan apa yang mau dikerjakan? Ia berharap, dana itu dapat difungsikan pada pelebaran jalan.

“Saya juga agak kecewa sedikit. Karena begini, memang waktu Kadis yang lama, waktu yang lalu itu, pernah kita ada RDP juga bahwa kendala yang di Minsel itu, kurang sosialisasi dari pemerintah Kabupaten. Mereka (PUPR) sudah siap, kalaupun untuk pelebaran jalan, mereka sudah siap. Berarti, siap dalam arti kata itu, apa? Siap anggaran? Iya dong kalau seperti itu,” tukasnya.

Baca juga:   Caroll Lirik Bendi Bagian Dari Program CSWL Yang Harus Di Lestarikan

Lanjut Runtuwene lagi,”Sedangkan Kadis yang baru, kemarin saya tanya bagaimana itu untuk Ratahan-Minsel, titik nolnya dari Kilo 3. Saya tanya untuk pembebasan lahan, bagaimana itu? Siapa yang urus? Dia bilang dari Kabupaten. Nah, kalau berharap dari Kabupaten, kalau mereka nggak punya dana, susahlah. Kapan selesainya?” ungkapnya.

Runtuwene berharap juga, kepada Kadis yang baru untuk memperhatikan jalan itu. Karena, sudah puluhan tahun jalan tersebut rusak.

“Saya juga kasih tahu, andaikata itu belum dilebarkan, bikinlah itu bolong-boling diperbaiki, biar juga kendaraan bisa lewat, tidak berbahaya. Apalagi di musim hujan. Dulu saja musim panas, sudah seperti apa dia punya jalan rusak, sempit, udah gitu rusak, kirinya jurang. Jadi, sangat berbahaya untuk pengguna jalan,” tandasnya

(Desieree)*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *