Tekan Penyebaran Covid 19, Satpol PP, TNI, dan Polri menggelar Operasi Yustisi

Manado29 Dilihat

TOPMANADO.COM-Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bekerja sama dengan TNI dan Polri menggelar operasi Yustisi guna menekan penyebaran Covid 19.

Kepala Satuan (Kasat) Polisi Pamong Praja (Pol PP) Manado, Yohanis Waworuntu mengungkapkan, Operasi Yustisi tetap dilaksanakan bersama petugas gabungan dan pelanggar dikenakan rompi sebagai sanksi sosial.

Selain itu, disampaikan Kasat, kepada pelaku usaha yang melanggar protokol kesehatan seperti tidak mengurangi tempat duduk agar menjaga jarak dapat memberikan peringatan. Jika peringatan ketiga akan ditindaklanjuti bahkan dicabut izin usaha.

Kasat menyebut ada satu rumah kopi yang ditertibkan petugas karena tidak mentaati aturan sebagaimana membuat jarak atau mengurangi tempat duduk untuk pengunjung dan sudah diberikan teguran, yaitu Corner 52.

Baca juga:   Wali Kota Manado Periksa Normalisasi Drainase

“Dari data yang ada memang untuk kedisiplinan masih naik turun,” kata Kasat, Rabu (11/11/2020). Tetapi bagi Waworuntu, tidak lagi sebanyak sejak pertama kali hingga menengah, akhir-akhir ini dari data ada penurunan pelanggar dengan kedisiplinan masyarakat mulai sadar.

“Jadi artinya walaupun berlahan-lahan tetapi angka kesadaran protokol kesehatan dari masyarakat di Manado semaking hari makin disiplin,” tambahnya.

Waworuntu harapkan agar masyarakat menyadari dengan sepenuh hati atas kesadaran sendiri, bukan karena takut nanti operasi karena ada sanksi. Kasat mengajak masyarakat mari tetap jaga kesehatan diri sendiri tentu juga menjaga kesehatan orang lain, dan semoga Covid-19 semakin hari penularannya semakin kurang.

Kasat juga harap semoga masyarakat semakin disiplin agar zona orange yang sudah lama di pertahankan bisa ke zona yang lebih baik lagi sampai ke zona kuning dan menuju hijau.

Baca juga:   Kota Manado Meraih Peringkat Pertama Atas Kinerja Keterbukaan Informasi Publik, Apresiasi Buat Pemerintahan Walikota & Wakil Walikota.

“Tidak ada pemerintah yang ingin membuat warganya sengsara, apapun yang dilakukan pemerintah itu untuk kebaikan. Karena kalau tidak lakukan operasi ini, jangan dianggap pemerintah melakukan pembiaran jadi kami akan terus lakukan pengawasan untuk keselamatan dan kesehatan pada umumnya,” tutup Waworuntu

(D2)*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *