Fas Apresiasi Terobosan Petani Produksi Sendiri Pupuk Organik, Alfons: Keberhasilan Itu Atas Dukungan Pak Jems Tuuk

TopM,com, SULUT – Disaat terjadinya kelangkaan pupuk di Sulawesi Utara, Petani Kecamatan Dumoga Raya, Kabupaten Bolaang Mongondow membuat terobosan baru dengan membuat sendiri pupuk organik guna menjawab kebutuhan para petani di Dumoga raya dan sekitarnya.

Pembuktian itu diperlihatkan oleh Alfons Aleng selaku ketua kelompok Tani Kembang Mekar sekaligus Ketua KTNA dan Penyuluh swadaya Kecamatan Dumoga Timur yang sukses memproduksi pupuk dan pestisida berbahan organik untuk memenuhi kebutuhan tanaman.

 

Menurut Alfons, keberhasilan menciptakan pupuk organik tersebut juga tidak lepas dari peran anggota DPRD Sulut Julius Jems Tuuk yang terus memberikan support bahkan mendatangkan salah satu tenaga ahli pertanian untuk melakukan pendampingan sehingga produk tersebut saat ini sudah dimanfaatkan petani di kecamatan Dumog Raya.

 

“Pak Jems Tuuk selalu memotivasi kami (Petani) untuk tidak putus asa ditengah harga pupuk yang sangat mencekik saat ini, dengan dukungan pak Jems Tuuk, kini berhasil menciptakan pupuk dan pestisida organik,” ungkap Alfons.

Tak hanya itu pupuk yang diproduksi Alfons bersama kelompok tani Tunas Mekar sudah dipresentasikan dihadapan Pangdam XIII Merdeka untuk menjadi percontohan bagi para Babinsa dalam melakukan pendampingan bagi petani di desa – desa.

Baca juga:   Braien Waworuntu Terpilih Ketua MPW Pemuda Pancasila Sulut

Hal ini juga ikut menyita perhatian Ketua DPRD Sulut dr Fransiskus Andi Silangen SpB. KBD saat menghadiri kegiatan penanaman cabe organik Jumat ( 14/10) di lokasi perkebunan Kelurahan Imandi Kecamatan Dumoga Timur bersama Anggota Komisi II DPRD Sulut Ir. Julius Jems Tuuk, Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi I (BWS I) I Komang Sudana, Dandim 1303 Bolmong Letkol (Inf) Topan Angker, serta Asisten 1 Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Deker Rompas.

 

Kepada Wartawan, Ketua DPRD Sulut dr. Fransiscus Andi Silangen menyampaikan apresiasi atas upaya petani di wilayah tersebut yang bisa mandiri tidak bergantung bantuan dari pemerintah.

“Ini contoh bagi masyarakat Sulawesi Utara, dimana kita membangun bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi masyarakat turut berperan aktif.” kata FAS sapaan akrabnya.

Ia juga menegaskan sektor pertanian merupakan salah satu tulang punggung perekonomian yang sangat penting di Sulawesi Utara sehingga terobosan para petani di kecamatan Dumoga ini perlu mendapatkn dukungan semua pihak.

Baca juga:   Bentuk Kepedulian Terhadap Forward Sulut, Sekwan Sulut Salurkan Bantuan Tahap II

“Ini prakarsa pak Jems, lewat LSM yang bergerak di bidang pertanian perikanan. Jadi tulang punggung perekonomian Sulawesi Utara selain hasil tambang, hasil sandang pangan ini luar biasa, sungguh luar biasa ini, penghargaan kepada pak Jems Tuuk ya,” ujar FAS.

 

“Ini kan hampir semua petani mengeluh tidak ada pupuk, tapi ini kan inovasi yang luar biasa, kembali ke alam.” ucapnya.

 

Legislator Dapil Nusa Utara ini juga mengungkapkan isu nasional yang disampaikan Presiden Jokowi. Salah satunya terkait dengan pemanfaatan sumber alam energi hijau.

“Secara nasional ada beberapa isu yang pak Jokowi tuturkan. Yang pertama mengenai konsolidasi demokrasi karena kita akan menghadapi pesta demokrasi supaya tetap terjaga, kedua itu Energi Hijau, kembali lagi ke pertanian organik supaya hasilkan tanaman pangan yang baik untuk kita konsumsi untuk kesehatan. Baru ketiga energi biru nah itu ekosistim laut, itu perlu dijaga, keempat yang menjadi isu nasional itu adalah mengenai Ibu Kota Negara (IKN).”

 

(dvd)#

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *